Senin, 13 Desember 2010

Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie

Prof. Dr. Ing. Bacharuddin Jusuf Habibie dikenal sebagai ilmuan Indonesia dan dunia. Beliau lahir di Pare-pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 juni 1936. Selain pernah menjabat sebagai presiden RI yang ke-3, beliau pernah menjabat sebagai Menteri Riset dan Teknologi, ia pernah memimpin berbagai lembaga dan indrustri strategis di Indonesia antara lain: Ketua BPPT, Ketua Dewan Riset Nasional, Dirut PT IPTN,Dirut PT PAL, Dirut PTP Pindad, Ketua Otorita Pembangunan Pulau Batam, Ketua Dewan Pembina Industri-industri strategis dan industry hankam, ketua Institut Aeronautika dan Astronotika Indonesia, Guru besar ITB.Dalam forum dunia,Prof.Habibie antara lain anggota The National Academy of Engineering (AS) dsn The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences yang berhak memberikan pertimbangan bagi calon pemenang hadiah nobel.
Reputasi keilmuan Habibie dibuktikanya melalui 48 karya tulis tentang aerodinamika,termodinamika, dan konstruksi pesawat terbang. Setelah batas menulis disertaitentang kapal selam yang mampu bertahan berbulan-bulan di bawah air laut (karena diambil alih oleh pembimbingnya untuk kepentingan NATO), Habibie pun akhirnya menulis disertai tentang konstruksi pesawat terbang berkecepatan 7 kali kecepatan suara dengan yudisium summa cum laude dari Fakultas Teknik Mesin,Technische Hochschule Aachen, Jerman (1965) .
Setelah merampungkan gelar doctor, Habibie bekerja pada MBB (Messerchmitt Boelkow Blohm) di Hambung Jerman Barat. Di MBB ia pernah menjabat wakil Presidan ,satu jabatan tertinggi pada Industry Jerman yang pernah dicapai oleh orang non-Jerman. Ketika mengepalai Divisi Kontsruksi ringan di MBB, ratusan insinyur dan doctor warga Negara Jerman pernah menjadi anak buahnya. Saat itu ia sukses membuat solusi terhadap problem sains yang tidak tepecahkan selama bertahun-tahun oleh para ahli Jerman.
Prestasi keilmuanya yang cemerlang adalah dengan adanya teori habibie, factor habibie, dan metode habibie yang menjadi standar dunia dalam konstruksi pesawat terbang. Dari hasil penemuanya menghitung secara rinci rambata keretakan (crack propagation)pada pesawat hipersonik, habibie dijuluki “Mr. Crack” oleh para wartawan asing. Habibie mendapat julukan “Pembawa Abad Teknologi ke Indonesia” dan “Everett dari Timur”. (Everett adalah lokasi pabrik Boeing di Seattle, AS).

1 komentar: